Karya: S. Qumariyah
Di pagi yang cerah, takbir bergema,
Hari kemenangan datang menyapa,
Namun di hatiku, sunyi terasa,
Sebab kau, sahabat, tiada di sana.
Kita pernah tertawa, berlarian riang,
Mengejar aroma opor di tiap ruang,
Kini langkahku terasa hampa,
Tanpa genggaman tangan yang setia.
Rumahmu masih berdiri megah,
Tapi sunyi menggantikan ceramah,
Ibumu tersenyum, namun matanya redup,
Ayahmu termenung, menatap hidup.
Di pusaramu, aku berbisik lirih,
“Minal aidin wal faizin, sahabat terkasih,”
Namun hanya angin yang menjawab pelan,
Seolah membisikkan pesan dari kejauhan.
Aku tahu, kau tak ingin aku menangis,
Tak ingin aku terus teriris,
Maka akan kutitipkan rindu pada doa,
Hingga kita bertemu di surga-Nya.
0 Komentar