Oleh : Moh
Kevin Khoirul Rohman
Sekumpul
asap menyelimuti malamku.
Membawa
makna yang aku cari sejauh ini.
Dengan keinginan pilu yang tak pernah diinginkan olehku.
Sejauh bulan dengan mataku.
Aku selalu mengutarakan keinginanku.
Lantas mengapa dada ini perih.
Diamku adalah kebohongan diriku.
Yang tak
mampu kupersembahkan dalam sedih.
Bagaimana mengusahakanmu?
Jika sudah dahulu memiliki jawaban.
Yang telah diutarakan malam.
Dibawa kelabu kedinginan.
Titik rindu mulai merambat.
Ucapan pilu memutuskan,
sebuah harapan.
Yang
harusnya terpancar dalam kegelapan.
1 Komentar
Semangat berkarya