imgae by: photo by Pixabay
Oleh : Moh Kevin Khoirul Rohman
Lembar
sunyi menjadi saksi bisu.
Curahan
hati yang tak akan terbagi.
Bukan
pena yang melepas kata dari bilik jiwa,
Seperti
bunga yang tumbuh pada gelap, tak sempat mekar
Aku
menggoreskan tinta bukan karna tau.
Lantas
tak mampu berbicara saat pilu.
Setiap
bait adalah jerit yang diam.
Yang
hanya dapat dimengerti oleh mesiah malam.
Kau
mengucap diriku pelukis rasa di kanvas bahasa.
Tanpa
kau sadari, aku meraba gelap untuk menemukan cahaya.
Sebab
diantara rima atau metafora,
ada
rasa yang ingin didengar, bukan sekedar diutarakan.
Apakah
engkau tau siapa yang kucinta?
Lihat
saja bagaimana caraku menuliskannya.
Setiap
tata bahasa yang ada.
Ialah
rinduku yang tak bisa kusembah.
0 Komentar