Oleh: Dimas Bagus
Aku pernah jatuh,
di jurang sedalam penyesalan,
kesalahan yang kutanam sendiri,
Ia berbuah kesunyian dan perih tak bertepi.
Tak semua luka bisa pulih
Tak semua Maaf selalu menambal retak,
Namun dari perih itu, aku memahami:
bahwa sembuh bukan berarti melupakan,
melainkan menerimanya.
Aku tak lagi menyalahkan hati,
yang dulu berani melangkah terlalu larut.
Kini kuajak ia berdamai,
dengan lini waktu yang tak bisa diulang kembali.
Pelan-pelan,
kutata ulang serpihanku sendiri,
bukan untuk kembali sama,
tapi menjadi versi yang lebih mengerti arti ini.
0 Komentar