Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Polemik Penerima Beasiswa: Berprestasi atau Pintar Manipulasi?

 

Oleh : Zada Rizqiya Syabana Attaqa


Terima Beasiswa tapi TAK SESUAI REALITA?

Pertanyaan yang akhir-akhir ini hangat jadi bahan perbincangan di media sosial dan lingkup mahasiswa mengenai salah sasaran dan penyalahgunaan uang beasiswa. Apa sih maksud salah sasaran dan penyalahgunaan ini? dalam konteks yang dimaksud adalah Beasiswa yang seharusnya diberikan oleh mahasiswa yang memiliki ekonomi kurang mampu dan berprestasi tapi malah salah sasaran pada mahasiswa yang memiliki ekonomi cukup baik, beasiswa seharusnya digunakan untuk biaya pendidikan malah digunakan untuk biaya pemenuhan nafsu belaka. Apakah ini SENI MANIPULASI? Yuk kita bahas!

Beasiswa adalah sebuah apresiasi dalam bentuk bantuan finansial pendidikan yang diperuntukkan bagi pelajar atau mahasiswa, sehingga dapat mengikuti dan mengakses pendidikan dengan peringanan biaya bahkan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. 

Apa aja sih tujuan diberikannya suatu beasiswa?

1. Memberikan akses pendidikan kepada pelajar kurang mampu

2. Meningkatkan kualitas pendidikan 

3. Memenuhi kebutuhan SDM berkualitas 

4. Memberikan penghargaan kepada pelajar berprestasi

Hal tersebut merupakan tujuan pokok. Tentu masih banyak lagi tujuan-tujuan diadakannya suatu beasiswa.

Siapa aja yang berhak menerima beasiswa?

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat

(1), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. 

(2), menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.


Sebenarnya semua pelajar atau mahasiswa berhak mendapatkan suatu beasiswa jika pelajar atau mahasiswa tersebut memenuhi syarat dan kriteria apa tidak dari pihak pemberi beasiswa. 

Tentu dari pihak pemberi beasiswa entah pemerintah atau lembaga lembaga tertentu ingin memanifestasikan tujuan yang diharapkan. 

Namun realitanya, masih banyak penerima beasiswa bertanggung jawab dengan apa yang menjadi syarat dan apa yang telah mereka janjikan ketika akan menerima beasiswa.

Seperti contoh kasus yang sangat ramai yaitu Seorang mahasiswi dari Universitas Diponegoro (Undip) menjadi topik hangat di media sosial karena menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), meskipun ia berasal dari keluarga yang ekonominya tergolong mampu. 

Isu ini pertama kali dibahas oleh akun X (twitter) @undipmenfess yang mengekspresikan kekecewaan karena mahasiswi tersebut tidak mengundurkan diri dari program beasiswa yang seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa berprestasi namun kurang mampu. Bahkan, beredar foto-foto yang menunjukkan gaya hidup mewah mahasiswi tersebut.

Menanggapi kasus ini, pihak Undip telah angkat bicara dan menyatakan bahwa mereka sudah memanggil mahasiswi tersebut untuk dimintai klarifikasi. Universitas juga berencana untuk melakukan survei kembali ke rumah mahasiswi untuk memastikan keadaan ekonominya. Source: The conversation 

Berdasarkan kasus diatas banyak sekali mahasiswa mahasiswa zaman sekarang mendapat beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa kurang mampu tapi malah jatuh ke mahasiswa yang mampu? Kok bisa? 

Ada beberapa faktor yang dapat mewujudkan kepalsuan tersebut diantaranya:

Mahasiswa yang tidak bertanggung jawab melakukan rekayasa dokumen untuk mendapatkan beasiswa 

RT dan RW memalsukan dokumen SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)

Kampus melakukan verifikasi secara tidak transparan dan tidak akuntabilitas

Apakah ini cukup apabila kita digambarkan lewat kalimat “PINTAR MANIPULASI”?

Banyak mahasiswa yang ingin melajutkan pendidikan namun terhalang masalah finansial dan beasiswa adalah solusinya. Diharapkan mahasiswa-mahasiswa yang tidak bertanggung jawab bisa segera taubatan nasuha dan menanfaatkan beasiswa tersebut sebaik-baiknya dan diharapkan dari pihak universitas bisa lebih sekektif untuk menentukan mana mahasiswa yang berhak dan mana mahasiswa yang dicabut terkait beasiswa yang didapatkan.

Posting Komentar

0 Komentar