GERAKAN MERESPON KRISIS EKOLOGI BERBASIS RISET LINGKUNGAN: OLEH PMII RAYON SAINTEK UIN WALISONGO
Karya : Laily Sakinatul Afidah
Para
kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Sains dan teknologi Komisariat
Walisongo Semarang telah melakukan pegkajian lingkungan melalui mini riset di
pesisir Mangunharjo, tepatnya di kelurahan mangunharjo dan kelurahan Mangkang
Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Kegiatan ini merupakan Rencana tindak
lanjut dari kegiatan Sekolah Advokasi sebagai bentuk pengimplementasian dari
Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII terkhusus pada point Hablumminannas dan
hablumminalAlam, dimana hablumminannas mengacu pada hubungan antar manusia
sesame manusia, sedangkan hablumminalAlam merupakan hubungan antara Manusia
dengan Alam. Keduanya memiliki peran penting
dalam menjaga keberlangsungan hidup di muka bumi. Melalui mini riset ilmiah
ini, kami berharap dapat memberikan solusi konkret dan terukur dalam mengatasi
problematika lingkungan. Khususnya di daerah pesisir Mangkang, Kota Semarang.
Kegiatan
mini riset diawali dengan proses perijinan ke lokasi pengkajian yang ditemui
langsung oleh Ibu HJ. Siti Komariyah,
SH., M. Si selaku Lurah kelurahan Mangunharjo. Tak lupa juga silaturahmi ke
tokoh-tokoh masyarakat terklebih para ketua RW di kelurahan Mangunharjo
salahsatunya bapak Feri yang telah enjadi aktivis lingkungan di daerah
setempat. Proses perijinan sekaligus sebagai momen penyerahan proposal kegiatan
juga sosialisasi kegiatan mini riset ke masyarakat setempat.
Pembekalan
peserta mini riset dilakukan sebanyak 2 kali, pembekalan pertama pada jum’at 19
Mei 2023 untuk membekali materi kepada para peserta mini riset dengan narasumber Sahabat Yudha Adithyan
Alumni Pengurus PMII Rayon Sainteek yang tengah menjempuh Magister teknik
lingkungan. Kemudian pembekalan kedua yang dilaksanakan pada Jum’at 26 Mei 2023
untuk membagi para peserta mini riset sekaligus penentuan sub tema dari tema : Problematika Lingkungan dan Sosial. Pembagian
kelompok menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 3
orang.
Teknik
riset lapangan dilakukan di pesisir pantai Mangunharjo pada beberapa titik
lokasi dan beberapa metode pengambilan data. Pengambilan data didampingi oleh
sahabat febryansyah selaku pengurus PMII rayon Sains dan Teknologi yang juga
menjadi asisten praktikum Ekologi di program studi Biologi Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Walisongo Semarang. Adapun proses pengolahan data dan penulisan
artikel didampingi oleh sahabat dicki dan juga sahabat yudha.
Hasil dari mini riset didapat 5 artikel dari sub-tema
yang telah dikaji oleh masing-masing kelompok.
Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil mini riset diantaranya
1. Konservasi
mangrove di kawasan pesisir Mangunharjo telah berhasil mengurangi kerusakan
akibat abrasi. Selain
itu, nantinya konservasi mangrove juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi
masyarakat setempat melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
2. Breakwater
efektif dalam mengendalikan abrasi di daerah pesisir Mangunharjo, sesuai dengan
fungsi dari breakwater yang dapat memecah gelombang ombak. Akan tetapi faktor-faktor
seperti kondisi cuaca ekstrem, tinggi muka air laut yang tinggi, dan kurangnya
pemeliharaan breakwater dapat mempengaruhi efektivitasnya dalam mengurangi
banjir rob. Oleh karena itu, diperlukan tindakan perbaikan yang meliputi
peningkatan pemeliharaan breakwater, pemantauan secara terus-menerus terhadap
kondisi pantai, serta perencanaan adaptif yang mengakomodasi perubahan iklim
dan kondisi lingkungan.
3. Limbah
domestik dari masyarakat kelurahan Mangunharjo memiliki dampak negative yang
nyata terhadap lingkungan, terlebih pada kasus pencemaran air di daerah
setempat, oleh karena itu dibutuhkan upaya pengelolaan limbah domestic juga
peningkatan kesdaran masyarakat.
4. Tingkat pencemaran air laut yang
mengandung minyak di Kelurahan Mangunharjo, Kota Semarang. Hal ini dapat
dilihat dari warna air laut yang keruh dan terdapat bercak-bercak minyak di
permukaan air laut. Besar harapan dapat memberikan informasi yang berguna bagi
pihak-pihak terkait untuk mengambil tindakan yang tepat guna mengurangi
pencemaran air laut yang mengandung minyak di Kelurahan Mangunharjo, Kota
Semarang
5. Kawasan
Industri Wijayakusuma (KIW) memiliki dampak negatif terhadap lingkungan pesisir
Mangunharjo. Terdapat 67 perusahaan yang beroperasi di KIW dan menghasilkan
limbah industri dengan jumlah mencapai 1.500 per hari, dan limbah ini dibuang
ke saluran pembuangan yang terhubung dengan Sungai Banjir Kanal Timur yang
merupakan salah satu sumber air bersih bagi masyarakat Kota Semarang.
1 Komentar