PMII Rayon Sains dan Teknologi
Komisariat UIN Walisongo Semarang adakan kunjungan ke Dusun Palir Kelurahan
Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Jumat (15/1). Kunjungan ini diwakili
oleh 9 orang dalam rangka persiapan program bina desa di Kelurahan Podorejo.
Bertempat di kediaman Juaisah selaku Bu RW 03 Kelurahan Podorejo, kesembilan
orang ini mendapatkan penjelasan dan gambaran terkait batas-batas wilayah RW 03
Kelurahan Podorejo.
"Bina desa merupakan suatu
program yang diinisiasi oleh Biro Advokasi PMII Rayon Saintek Komisariat UIN
Walisongo Semarang yang fokusnya dibidang ketahanan ekologi melalui urban
farming," ujar Asyrof yang diwawancarai via whatsapp (17/1).
Selaku ketua panitia Asyof
menjelaskan alasan pemilihan fokus urban farming karena Dusun Palir sendiri
walaupun di perkotaan tetapi suasananya masih pedesaan, sehingga perlunya
melestarikan lingkungan tersebut.
Pada program bina desa di Kelurahan
Podorejo tercatat ada sembilan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatannya
meliputi pelatihan pembuatan handsanitizer, edukasi ekologi (urban farming),
pelatihan tari, pelatihan permainan tradisional, pengolahan sampah, pelatihan
pembuatan kulkas alami, pemaksimalan ecobrick, festival ketahanan
ekologi, dan Pembentukan Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Podorejo (KP2LP).
Nantinya semua kegiatan tersebut akan dilaksanakan 31 Januari - 18 April.
Adapun peserta yang mengikuti program ini adalah anggota PMII Rayon Sains dan
Teknologi Komisariat UIN Walisongo Semarang dan masyarakat RW 03 Kelurahan
Podorejo. Hal ini dikutip dari Proposal Kegiatan Program Bina Desa Podorejo
Divisi Pendampingan Biro Advokasi PMII Rayon Sains dan Teknologi Komisariat UIN
Walisongo Semarang 2020 yang dikirimkan melalui wa kemarin minggu (17/1).
"Jumlah ibu-ibu yang mengikuti
program bina desa sekitar 20 (20 KK dari 270 total KK di RW 03). Pembagiannya
tiap RT 5 ibu dan total RT nya ada 4," jelas Bu Juaisah yang ditemui di
kediamannya (15/1).
0 Komentar