Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Budak-Budak Barat

doc. internet
Oleh: Devyanti Trie Asmara*


Asap-asap itu terus mengepul seakan tak kenal lelah.

Kepulan-kepulan asap itu terus berteriak, “Revolusi belum selesai!”,

Tapi sang empunya asap masih saja santai, terbuai akan nikmatnya nikotin.
Begitupun dengan si make up.

Dia telah bosan menempel di muka orang-orang munafik.
Sembari menenteng belanjaan yang menumpuk, dia pun terus berkata “Goblok! Belilah aku, hamburkan uangmu sampai habis! Sia-siakan masa mudamu,”

Tapi si empunya pun terus berjalan.

Mata selalu jelalatan seakan terhipnotis indahnya barang-barang import.
Beginikah masa muda?

Penuh dengan kaum hedonis dan konsumtif, yang semakin lama semakin tak tau sejarah.

Lupa daratan dan berlayar tak tentu arah.

Bung Karno, kemanakah semangatmu kini?

Sarinah-sarinahmu pun kini sudah menjadi budak. Budaknya budaya barat.
Kemana semangat pemuda-pemudi kini?

Duhai Kartini yang anggun tapi berprinsip,
Tak kasihankah kau dengan ibu pertiwi?

Semuanya hilang, lenyap dari bumi pertiwi.

Sekarang hanya ada bangkai-bangkai busuk, yang baunya harum.

Semuanya terselimut rapi di luar, namun di dalamnya kosong.

Macam macan tak bertaring, ompong!

Pertiwimu sedang menangis, pertiwimu kini kritis.


Kemanakah semangatmu kini, pahlawanku?


Penulis adalah anggota Biro Pengkaderan, Rayon Sains dan Teknologi Masa Juang 2016-2017

Posting Komentar

0 Komentar