Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

KETAN SERUNDENG

  Karya : Aainrrfq14r

"ketan Serundeng,ketan Serundeng,ketan Serundeng!" Suara kakek-kakek tua yang duduk tanpa alas di pojok depan Indomaret Ngaliyan, dengan baju hitam,celana crem dengan tas selempang di punggung kiri nya.

    Di depannya ada sewadah barang jualan yang ia jual.  Terlihat masih banyak sekali,bukan tidak laku,tapi belum. Ada pula ibu-ibu pengemis duduk tepat di depan pintu Indomaret, berbaju Oren dan rok merah,dengan kaleng di depannya.

"Nak,minta nak!" Kata ibu-ibu itu

    Aku masuk ke dalam Indomaret dengan membentuk tangan seperti Buda dengan arti maaf kepada ibu-ibu tadi. Aku mengambil 1 minuman dan sanck ringan,lalu pergi ke kasir untuk membayarnya.

    Setelah itu aku keluar,lalu duduk di teras Indomaret yang sudah di sediakan meja dan kursi buat istirahat.  Aku lahap Snack yang aku beli,aku memperhatikan kakek-kakek itu, kasihan sekali,

"Ketan Serundeng,ketan Serundeng" 

    Berkali-kali kakek itu mempromosikan jualannya ke orang-orang yang lalu lalang ke Indomaret,tapi tak satupun yang tertuju pada beliau, apalagi ada niatan membelinya. Snack ku sudah melompat habis ke dalam perut ku,lalu aku menerjunkan minuman yang telah aku beli.

    Kakek itu terlihat berdiri lalu masuk ke dalam Indomaret,tak lama,kakek itu keluar dengan membawa 1 buah teh botol,lalu duduk kembali berteman dengan dagangannya.  Ia meneguknya, terlihat kembali segar tenggorokan beliau yang sepertinya sempat mengering karena teriak-teriak.

Setelahnya ia lanjutkan berjualan, " ketan Serundeng,ketan Serundeng." Teriak nya lagi.

Aku menghabiskan minuman ku,lalu beranjak dari bangku.

    Motorku berada di depan ku,tapi aku sengaja berjalan berputar,agar bisa lihat jualan beliau, ternyata tak terlihat bentuknya,karena di bungkus dengan daun pisang dan di balut kertas minyak lalu di ikat dengan karet,ya! Seperti nasi bungkus.

Aku sampai di motorku, aku memakai helm,lalu mengambil kunci dan nyalakan motor,ku perhatikan beberapa kali Kakek-kakek itu lagi.


Tiba-tiba,

DEG,,!

    Hatiku terasa bergetar,jiwa ku terasa tergerak, melihat perjuangan kakek itu,aku terbayang kalau semisal kakek itu adalah ayahku tua nanti,betapa menyedihkan juga kasihan nya, sedangkan ibu-ibu itu hanya duduk santai hanya bermodal kaleng dan tangan meminta, tak ada usaha sama sekali, memang sama-sama kasihan antara kedua nya, tapi hatiku lebih tergerak pada kakek tersebut. Aku membuka tas bag lalu mengambil dompet, ku keluarkan lembaran 5 ribu,aku simpan di saku.

    Aku urungkan niat untuk segera pulang,aku matikan lagi mesin motor,aku taruh helm ku lagi, aku melangkah mendekati kakek-kakek itu. "Pak,jualan apa pak?" Tanya ku padanya

"Ketan Serundeng" jawabnya

"Eemm,,apa pak? Maaf" tanyaku lagi, karena keadaan di sekitar bising dengan suara motor yang berlarian kesana kemari.

"Ketan Serundeng" ulang kakek itu

"Ha? Ketan Serundeng itu apa kek?" Tanyaku lagi,karna aku ga tau itu makanan apa

Kakek itu membuka 1 bungkusan ketan,lalu menyodorkannya kepadaku agar aku tau.

"Eemm,,satunya berapa kek?"tanyaku lagi

"Lima ribu,mau beli berapa nak?"

"Satu aja kek" jawabku sambil memberikan selembar uang lima ribu.

"Terimakasih ya kek,mari" kataku berpamitan

"Iya" timpalnya

    Aku lalu bergegas menuju ke motor kembali,cuacanya sangat panas sekali, terlihat kakek itu bahagia sekali,ia masukkan uang itu kedalam tas selempang nya,lalu ia melanjutkan jualannya lagi.

"Ketan Serundeng,ketan Serundeng!"

Posting Komentar

0 Komentar