Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pentingnya Teknik Kimia dalam Kelola Limbah Sektor Industri Bioteknologi Mendatang

Pentingnya Teknik Kimia dalam Kelola Limbah Sektor Industri Bioteknologi Mendatang

Karya:Siti sofiyah

(Biotech) 

Dewasa ini, sektor industri bioteknologi tengah ramai diperbincangkan karena menjadi salah satu faktor penyumbang limbah terbesar di dunia. Sektor ini, dalam praktiknya membuat produk makanan dan minuman yang kemudian dijual secara bebas di berbagai negara. Memikirkan banyaknya pembeli baik dari dalam maupun luar negeri, tentu menghasilkan limbah industri pabrik maupun plastik yang sama banyaknya menumpuk dan berimbas pada pencemaran air, udara, maupun tanah di bumi.

Lantas, bagaimana solusi yang dapat kita lakukan?

Berdasarkan beberapa riset, strategi penerapan teknik kimia pada bioteknologi untuk memperoleh produk kimia tengah menjadi sorotan di beberapa Negara maju. Produk bioteknologi dan teknologi rendah limbah (low waste technology) tengah dikembangkan dan dimanfaatkan bagi umat manusia. Strategi ini perlu diterapkan untuk memperoleh produk baru yang berdaya saing kuat yang berbasis keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, kelola dengan teknik rendah limbah dengan penerapan teknik kimia ini diperlukan.

Tahukah teman-teman?

Pendalaman teknik kimia masa kini merupakan ujung tombak bagi ilmu bioteknologi masa depan. Sehingga, penyesuaian ilmu teknik kimia sangat diperlukan. Teknik kimia merupakan bidang ilmu untuk mengkonstruksi proses kimia, desain, optimasi dan pengendalian proses kimia dan sistem serta penelitian dasar dan pengembangan proses. Sumbangan teknik kimia terhadap penelitian dasar ialah agar dapat dihasilkan prinsip baru yang diharapkan menghasilkan penemuan baru agar mampu mengadakan perubahan teknologi sehingga meningkatkan kemajuan industri bioteknologi dan kelestarian lingkungan.

Penemuan baru merupakan resep baru untuk produk baru atau proses baru. Penemuan baru yang digunakan untuk pertama kalinya merupakan inovasi para ilmuwan. Hal-hal tersebut dapat dilaksanakan, apabila satu kesatuan kriteria yaitu :

1.    secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan dan layak permintaan pasar baik jangka pendek maupun panjang (economic justified and economic viability)

2.    secara teknis mungkin (technically feasible)

3.    secara sosial dikehendaki (socially desirable)

4.    secara ekologi sehat dalam arti diperlukan sistem yang sehat dalam semua kondisi dapat dilaksanakan.

Disamping itu, apabila memiliki potensi lahan cukup besar (seperti di Indonesia) berdampak lurus pada kemampuan menghasilkan bahan baku biomassa yang besar. Sumber bahan baku biomassa ini dapat diolah menjadi produk material baru baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Produk baru yang kompetitif, konsisten, bermutu tinggi, harga bersaing, dan tanpa meninggalkan konsep lingkungan dapat menjadi win-win solution.

Dalam beberapa praktik, strategi penerapan teknik kimia pada bioteknologi digunakan untuk memperoleh produk andalan baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Hal-hal tersebut berdasarkan atas sumber daya alam terbarukan, bersifat stabil, membebaskan ketergantungan masyarakat dari bahan sumber daya alam yang tidak terbarukan yang bersifat tak stabil.

Menilik dari aplikasinya, pengelolaan limbah industri bioteknologi berbasis teknik kimia ini dikelompokkan berdasarkan bentuk limbah. Misalnya, pada limbah cair yang memiliki kandungan berbahaya berisi logam berat, senyawa anorganik terlarut, partikel koloid, dan bahan padatan dapat diolah berturut-turut secara bioteknologi kemudian dilanjutkan proses kimia dan electrofloc. 

Menelisik lebih dalam kembali pada pengendalian parameter fisika dan kimia dalam bioproses, diperoleh gambaran bahwa semakin dikuasainya pengetahuan untuk mengetahui perilaku dan perancangan bioproses, maka efisien dan efektifnya bioproses semakin tinggi. Pengertian perilaku, mekanisme, dan perancangan bioproses yang baik ini pada gilirannya akan menjadi sangat penting untuk perekayasaan dan rancang bangun yang merupakan salah satu landasan untuk pengembangan industri bioteknologi di Indonesia. Disamping itu, diperoleh gambaran pula bahwa penentuan, penetapan besaran yang terukur dapat digunakan untuk perancangan proses bioteknologi dan parameter-parameter tersebut dapat dikorelasikan secara kuantitatif. Salah satu hambatan yang mungkin timbul pada pengendalian bioproses dalam pembuatan produk bioteknologi adalah kurangnya instrumen sensor meskipun di pihak lain telah tersedia cukup pengukuran variabel baku, metoda baku dan sumber daya manusia yang cendekia dan profesional.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa merupakan suatu ide yang tepat apabila strategi penerapan teknik kimia pada bioteknologi dilakukan, sehingga pertumbuhan bioteknologi yang menakjubkan dalam era dunia industri baik saat ini maupun mendatang, dapat dimasyarakatkan.

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar